This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Live Streaming

Sabtu, 23 Oktober 2010

GlobalWr: Proposal Hewan Qurban

GlobalWr: Proposal Hewan Qurban: " Normal 0 false false false EN-US X-NONE AR-SA ..."

Sabtu, 16 Oktober 2010

Abu Usamah_'Abasa_3gp


File : 80_Abu Usamah_'abasa
Type : 3gp
Size : 4,220 kb

Download disini !

Mufid_1.0.zip



Kamus Al Mufid ver 1.0 adalah program kamus Arab <-> Indonesia untuk sistem operasi Windows, untuk menjalankan Al Mufid disarankan minimal menggunakan sistem operasi Windows XP.

Fitur yang ada sbb:

Unicode Based: Aplikasi berbasis Unicode sehingga dapat lebih cepat dalam melaksanakan instruksi daripada aplikasi non-Unicode

Minimalis User Interface: Memiliki tampilan yang sederhana dan mudah digunakan dan dimengerti.

Alphabetic Virtual Keyboard: Dilengkapi dengan sebuah virtual keyboard arab dan latin yang disusun secara alpabetik sehingga sangat membantu pengguna yang tidak terbiasa dengan susunan huruf-huruf di keyboard terutama keyboard arab.

Sangat berguna sekali untuk para pelajar MAN, atau santri atau juga orang yang mau mulai belajar bahasa Arab.

Download disini !

Shollu_setup_3.08.2.zip

Sebuah software pemutar adzan yang secara otomatis memutar adzan pada komputer anda, dilengkapi dengan sound adzan yang beragam, jadwal sholat dan pengingat. Bisa disetting sesuai waktu setempat. Apabila berminat silahkan download dibawah ini.






Download disini !

Syaikh Dr. Muhammad Musa Alu Nashr

Syaikh Muhammad Bin Shaleh Al Utsaimin

9 Tuduhan Dusta Terhadap Syaikh Al-Albani



Oleh :
Gholib ‘Arif Nushairoot
Alih Bahasa :
Abu Musa al-Atsari
Sumber :
Majalah Adz-Dzakhiirah
Vol. 5, No. 8, Edisi 32, 1428


بسم الله الرحمن الرحيم

Dengan Nama Alloh yang Maha Pengasih Lagi Maha
Pemurah
Shalawat dan Salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Wa Ba’d :
Al-Albani rahimahullahu, seorang ahli hadits abad ini, yang dijuluki
sebagai Muhaddits asy-Syaam (ahli hadits negeri Syam), andai saja
dijuluki muhaddits ad-Dunya tentu saja beliau berhak untuk
menyandangnya, wa laa uzakki ‘alallohi ahada (dan kami tidak
mensucikan seorangpun di hadapan Alloh). Beliau –sebagaimana ulama
lainnya- pernah mengalami tuduhan-tuduhan dan kedustaan-kedustaan
yang dilontarkan kepadanya. Kedustaan dan tuduhan tersebut terangkum
dalam sembilan poin berikut ini :
1. Ahli hadits yang tidak faham fikih.
2. Tidak mengetahui ilmu ushul.
3. Tidak memiliki guru.
4. Syadz (ganjil/nyeleneh) dan menyendiri dari pendapat umum
masyarakat.
5. Tidak menghormati dan tidak mengetahui kedudukan ulama.
6. Bermadzhab Zhahiri.
7. Mutasaahil (terlalu mudah/gampang) menshahihkan hadits.
8. Keputusan beliau di dalam menghukumi hadits-hadits saling
kontradiktif antara satu dengan lainnya.
9. Tidak perhalian dengan matan hadits.
Tuduhan-tuduhan dusta di atas juga pernah dilontarkan kepada
mayoritas ulama hadits sepanjang masa.

Saya melihal hal ini perlu dipaparkan dan dijawab demi membela (hak
dan kehormatan) mereka seutuhnya. Sembari berharap semoga amalan
yang sedikit ini termasuk dalam bab berbakti kepada mereka.

Tuduhan 1 : Ahli hadits yang tidak faham fikih
Ungkapan ini apabila dimaksudkan sekedar untuk mensifati bahwa beliau
termasuk ulama ahli hadits yang piawai dan pakar di bidangnya serta
tidak ada maksud lain untuk mengurangi ketinggian ilmu fikih beliau,
maka ungkapan ini tidak perlu dijawab. Karena Imam al-Albani
merupakan salah satu ahli hadits abad ini yang dapat disaksikan
keilmuannya dan peran aktif beliau di bidang hadits serta hal ini dapat
dibuktikan bersama. Hal ini, walhamdulillah, sejauh pengetahuanku
merupakan perkara yang tidak diperselisihkan oleh seorangpun (kecuali
orang yang hasad, dengki dan iri dengan beliau, pent.)
Adapun jika ungkapan tersebut bermaksud untuk menggugurkan
keilmuan Syaikh al-Albani dalam bidang fikih hadits, penjelasan makna
hadits, pilihan-pilihannya dan hasil tarjih beliau dalam masalahmasalahnya,
maka hal ini adalah makna yang mungkar dan bathil.
Hal ini dapat dijawab dengan pernyataan berikut :
Kita katakan kepada mereka : Apa sebenarnya arti fikih menurut kalian?
Jika maksud kalian adalah menghafal masalah-masalah, matan-matan
dan masuk ke dalam permasalahan yang tidak nyata tanpa mendasari
semua itu dengan dalil yang shahih, maka Imam al-Albani sungguh
seorang yang amat jauh dari hal ini.
Jika maksud kalian adalah memahami dan mempelajari dalil-dalil dari al-
Qur`an al-Karim dan as-Sunnah ash-Shahihah dengan pemahaman para
sahabat dan tabi’in, tanpa fanatik kepada seorangpun kecuali hanya

kepada dalil, maka kami minta kepada kalian untuk mendatangkan
sebuah bukti yang menunjukkan bahwa Imam al-Albani tidak seperti itu.
Sesungguhnya kalimat "ahli hadits yang tidak paham fikih" dengan
makna batil tersebut merupakan ungkapan setan yang bertujuan untuk
merendahkan kadar dan kedudukan ahli hadits, dan bahwa seorang ahli
fikih tidak memerlukan ilmu hadits.
Ungkapan tersebut awalnya ketergelinciran dan bid'ah, akhirnya
penghalalan (lepas diri) dan zindiq (kemunafikan). Dikatakan bid'ah,
karena kita tidak pernah menemukannya dari salafus shalih. Dikatakan
penghalalan dan zindiq, karena ucapan tersebut bisa mengakibatkan
dibuangnya seluruh perkataan ulama, yang kemudian bisa
menggugurkan syariat dan menghilangkan hukum-hukum Islam.
Sehingga dikatakan sesekali: Hukum ini adalah perkataan fulan yang
merupakan ahli hadits, dia bukan ahli fikih. Kemudian dikatakan lain
kali: Hukum ini adalah ucapan fulan yang merupakan ahli fikih, dia
bukan ahli hadits. Dan hasil akhirnya adalah berlepas diri dari hukum hukum
agama!!!
Untuk selengkapnya download aja di sini !

Al I'tisham


Nama file: Al I'tisham (Buku Induk Pembasan Bid'ah dan Sunnah) (Muhammad Asy-Syathibi).pdf
Jenis file: File PDF
Ukuran: 8,683 KB


Download Disini !

GlobalWr: Download Gratis Software Total Video Converter (TV...

GlobalWr: Download Gratis Software Total Video Converter (TV...: "Buat yang mau mencari software untuk merubah (convert) format file video/film, mungkin saat ini bisa gunakan Software Total Video Converter (TVC). Karena selain bagus Software gratis ini juga beda dari software yang lainnya.

Memang ada banyak software yang dikhususkan untuk urusan convert meng-convert file video/film (mpg, avi, rm, wmv, 3gp, dll), tapi ga ada salahnya mencoba Software Total Video Converter ini

Untuk masalah beda dari yang lain, Software Total Video Converter (TVC) juga bisa digunakan untuk mengconvert size, yaitu merubah ukuran file video, baik itu mau dijadiin lebih kecil maupun dijadikan lebih besar ukuran file videonya tergantung keperluan.

Download Software Total Video Converter (TVC) >>> DI SINI
Tambahan: Serial key nya ada satu paket dengan download TVC


GlobalWr: Internet Download Manager 518 Build 8 Full Plus Ke...

GlobalWr: Internet Download Manager 518 Build 8 Full Plus Ke...: "Yang baru Update Software Internet Download Manager (IDM) 518 build 8, masih merupakan download Accelerator dan download Manager terbai..."

Jumat, 01 Oktober 2010

TPA = Taman Penghafalan Al-Quran, Sebuah Upaya Memberdayakan TPA

Dalam sebuah kunjungan ke sebuah pesantren tahfizh untuk anak-anak di Indonesia, seorang dosen Universitas Islam Madinah menangis. Ia tidak tega melihat anak-anak usia 6-12 tahun yang harus berpisah dan tinggal jauh dari kedua orangtuanya. Menurut teori pendidikan yang ia pelajari, anak-anak seusia mereka semestinya tidak dipisahkan dari kasih sayang ayah ibunda mereka.

Ini Indonesia, Syaikh!

Ya, Indonesia memang tidak sama dengan Saudi Arabia. Kesibukan orang tua, dan terlebih lingkungan yang demikian memprihatinkan telah mendesak para orang tua untuk memasukkan putra-putri mereka ke pesantren, bahkan sejak masih kanak-kanak. Hal itu menjadi salah satu pilihan yang paling masuk akal jika ingin anak-anak mereka selamat dari dampak buruk globalisasi. Inilah udzur mereka jika memang benar mereka menyelisihi kaidah pendidikan anak.

Di Saudi, dengan mudah kita bisa mendapatkan anak-anak yang berjamaah shalat Asar di masjid kampung, kemudian menghafal al-Quran sambil duduk melingkar dengan bimbingan ustadz mereka. Sesekali, -dasar anak-anak- mereka terlihat saling bercanda. Menyejukkan sekali pemandangan seperti ini. Setelah itu mereka pulang ke rumah dan berinteraksi dengan orang tua dan lingkungan mereka. Alami sekali! Lingkungan yang relatif masih aman, ditambah adanya halaqah-halaqah tahfizh di masjid-masjid kampung seperti ini dirasa cukup, sehingga tidak ada dorongan untuk menyekolahkan anak di sekolah berasrama. Karenanya jarang sekali kita temukan sekolah berasrama di sana, apalagi untuk anak usia SD.

Potensi besar, tapi sayang….

Berbicara mengenai potensi madrasah sore, sebenarnya Indonesia tidak kalah. Hampir setiap kampung memiliki Taman Pendidikan Al-Quran (TPA/TPQ). TPA/TPQ ini laksana benteng yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Di sebagian daerah, bahkan TPA/TPQ ini dikelola dengan sangat profesional. Hanya saja, ilmu yang diajarkan di dalamnya masih banyak yang perlu dikoreksi. Porsi BCM (Bermain, Cerita dan Menyanyi) sangat besar. Waktu belajar yang hanya 1-2 jam menjadi jauh dari efisien. Materi cerita acap kali disusupi cerita-cerita fiksi yang tidak banyak kita rasakan manfaatnya. Adapun menyanyi, fahaddits wala haraj (kritiklah sesuka hati), apalagi kalau dilakukan di masjid. Anak-anak yang sudah seharian bermain harus bermain lagi di TPA. Dalam beberapa kasus yang ditemui, anak-anak tampak terampil dalam banyak hal kecuali mengaji.

Merubah paradigma TPA.

Di kalangan masyarakat pecinta sunnah, konsep madrasah seperti ini mulai dirubah. Anak didik lebih diarahkan pada pengembangan potensi yang sesuai dengan usia mereka, tanpa mengabaikan rambu-rambu syariat.. Daya hafal yang sedang begitu kuatnya diberikan porsinya yang sesuai. Kemampuan belajar baca tulis juga diasah. Bermain boleh, tapi seperlunya, toh di rumah akan banyak main lagi.

Sebuah TK di Solo, rata-rata tamatannya hafal juz 'Amma dan lancar baca tulis. Tamatannya kesulitan mencari SD yang pas menampung mereka jika terpaksa meneruskan SD di tempat lain. Di Yogya, bahkan ada TK yang rata-rata tamatannya hafal 2 juz al-Quran. Tentu membuat minder mereka yang ketika tamat pesantren belum lancar hafalan juz 'Amma.

Pendidikan yang Islami ternyata tidak hanya membuat anak didik unggul dalam bidang agama. Karena anugerah Allah, dengan fasilitas dan biaya tidak seberapa, sebuah SD di Yogya pernah meraih peringkat 1 nilai rata-rata Ujian Nasional se-Indonesia.

Beberapa contoh di atas menambah keyakinan kita bahwa pendidikan berbasis sunnah tidak bisa di tawar lagi. Hanya saja, perubahan paradigma madrasah seperti di atas masih sangat sedikit. Cakupannya masih terbatas pada TKIT atau SDIT yang menerapkan belajar sehari penuh (full day school). Masih banyak sekali lapisan yang belum tersentuh perbaikan.

Kendalanya, meskipun banyak sekolah terpadu yang menawarkan harga sangat murah, harga tersebut masih dinilai mahal oleh sebagian besar umat Islam di negeri kita. Di samping itu, daya tampung sekolah dan jarak yang lumayan jauh ikut berpengaruh.

Karenanya, pembenahan dan pemberdayaan TPA - yang sudah begitu memasyarakat sampai ke desa-desa terpencil - sangat dibutuhkan. Salah satu yang layak kita coba adalah menitikberatkan hafalan Al-Quran pada kurikulum TPA, sebagaimana dilakukan di negara-negara yang memiliki tradisi ilmiah kuat. Madrasah sore di negara-negara dengan tradisi ilmu agama kuat berwujud halaqah-halaqah tahfizh yang dari masa ke masa telah terbukti mencetak banyak sekali penghafal al-Quran, dan banyak dari mereka yang menyelesaikan hafalan pada usia yang sangat belia. Padahal, halaqah-halaqah ini hanya madrasah sore sekelas TPA, bukan pesantren. Membandingkan hal ini dengan output TPA yang ada, rasanya tidak berlebihan kalau kita katakan bahwa yang terjadi adalah satu bentuk pendangkalan agama dan penurunan kualitas. Jika ada anak kecil yang memiliki banyak hafalan Al-Quran di negeri kita, hampir bisa dipastikan bahwa ia bukanlah produk TPA yang 'umum'.

Proyek dakwah strategis.

Masing-masing dari kita bisa memulai perbaikan ini, dengan mempelajari dari dekat sistim dan kurikulum pengajaran Al-Quran di TK-TK pelopor, dengan kelebihan dan kekurangannya, kemudian menerapkannya di TPA yang ada di kampung masing-masing. Insyaallah itu akan menjadi benih unggul. Ketika hasil pendidikan mulai nampak pada anak didik, maka para orang tua akan semakin senang. Yang lain juga insyaallah akan berlomba mencari 'Taman Penghafalan Al-Quran' dan meninggalkan TPA model lama. Kecenderungan ini bahkan sudah terlihat di masyarakat. Para orang tua rela capek dan membayar mahal asal anaknya bisa belajar di TPA yang lebih serius meski jauh, daripada membiarkan anaknya 'main-main' di TPA yang dekat. Orang tua yang baik mendambakan anak yang saleh dan hafal al-Quran, bukan anak yang pintar menyanyi.

Jika demikian. otomatis TPA model lama akan memperbaiki diri. Barangkali pengurusnya akan mengundang anda untuk menebar hidayah di sana, atau mereka studi banding ke TPA anda, atau diam-diam menjiplak sistim pendidikan TPA anda yang tidak perlu diproteksi dengan hak paten. Apapun yang terjadi, segala puji bagi Allah yang dengan izinNya amal saleh terlaksana. Yang penting TPA-TPA kita bersih dari pelanggaran syariah dan diridhai Allah serta menghasilkan buahnya yang manis. Syukur kalau ke depan ada di antara kita yang bisa menyusun kurikulum yang bisa dijadikan acuan TPA-TPA dengan paradigma baru ini, sebagaimana kurikulum Team Tadarus AMM Yogyakarta saat ini di pakai sedemikian luas.

Jika lembaga pendidikan agama paling mengakar ini menjadi lebih baik, insyaallah kita bisa menatap optimis masa depan Indonesia. Kesadaran orang tua akan pendidikan agama akan semakin tinggi karena melihat putra-putri mereka tidak hanya bakat dalam sains, tapi juga bakat menghafal al-Quran. Bukan hanya anak badung dan berkemampuan pas-pasan yang mereka arahkan untuk mendalami ilmu agama. Lahirnya ulama-ulama pembaharu dari rahim ibu pertiwi rasanya begitu dekat. Perubahan yang dicita juga lambat laun akan merambah ke dimensi kehidupan yang lain, karena ridha Allah yang kita kejar. Allah tidak merubah keadaan kita sampai kita memperbaiki diri. Tanpa bermaksud meremehkan, tulisan ini dibuat untuk perbaikan TPA yang telah banyak berjasa dan kita cintai bersama. Wallahu a'lam. (Anas Burhanuddin, MA)

Sumber : www.serambimadinah.com

Dauroh Bersama Ulama Yaman


Hadirilah

Tabligh Akbar Bersama Ulama Timur Tengah

Tema: “UNTAIAN NASEHAT ULAMA YAMAN UNTUK MUSLIMIN INDONESIA“

Pembicara: SYAIKH ALI BIN SALIM BUKAYYIR -hafizhahullah- (Anggota MAJLIS SYURO NEGERI YAMAN)

Penerjemah: Ustadz Aris Sugiyantoro (Pimpinan Ma’had al-Ukhuwah, Sukoharjo)

Insya Allah akan diselenggarakan pada:

Ahad, 23 Syawwal 1431 / 3 OKTOBER 2010

Pukul 08.30 s.d. Zhuhur

Masjid Raya Karanganyar, Jl. Solo-Tawangmangu Km 15 (Sebelah Barat Alun-alun Kota Karanganyar)

RUTE: DARI TERMINAL SOLO NAIK BIS JURUSAN TAWANGMANGU TURUN DI MASJID RAYA KARANGANYAR ATAU ALUN-ALUN KOTA KARANGANYAR

CP 0852 931 55252

Penyelenggara:

MA’HADUL ULUUM KARANGANYAR

MA’HAD IMAM BUKHARI SOLO

Didukung oleh:

RADIO SUARA QURAN 94.4FM 

Silakan menyebarkan informasi ini melalui berbagai media informasi, semoga menjadi ladang pahala bagi Anda.

Beasiswa Di Yaman

Kuliah/Belajar Islam di Yaman
Di Yaman ini banyak sekali aliran dalam agama Islam sebut saja; Salafi, Sunni, Syiah, dll. Madzhab yang diambil masyarakatnya pun bermacam-macam seperti Syafi’i, Hambali, Zaidi, Syawkani, dll.

Makanya nggak heran kalau di Yaman ini juga banyak lembaga pendidikan Islam yang bertebaran di banyak propinsi bahkan kuliah gratis, jarang loh kita mendapatkan sekolah/kuliah gratis di Timur Tengah. Lembaga-lembaga ini berada di macam-macam propinsi dari mulai Hadhramaut di selatan sampai di Hudaidah di daerah utara yang melewati jalur utama Yaman-Arab Saudi.

Sistem dan fasilitas yang diberikan pun bermacam-macam. Demi kepuasan anda, kami rincikan secara garis besar keterangan tentang lembaga-lembaga tersebut berikut ini;

Darul Mustafa – di Tarim, Hadhramaut

Lembaga pendidikan Darul Mustafa dipimpin oleh Habib Umar Bin Hafiz ini sudah sangat terkenal di kalangan penimba ilmu agama Islam di dunia, terutama yang bermadzhab Imam Asy Syafi’ie. Sistem yang dipakai sama dengan sistem pondok pesantren salaf di Indonesia. Lembaga ini sudah melahirkan Ulama sekaliber Habib Mundzir Al Musawa, Habib Jindan bin Jindan dan habib Sholeh Al Jufri. Di dalamnya sudah memiliki asrama untuk pelajar, ruang makan, gedung untuk belajar, dll. Kebanyakan kitab Fiqh mereka memakai madzhab Imam Asy Syafi’ie. www.daralmustafa.org
Rubat Al ‘Ilmy Tarim
Rubat Tarim adalah lembaga pendidikan tertua di Hadramaut yang masih eksis dan terus membangun hingga saat ini. Rubat ini resmi dibuka pada 14 Muharram 1305H dengan Pengasuh pertamanya: Habib Abdur Rahman Masyhur. Sejak berdiri hingga sekarang (kurang lebih 118 tahun) Rubat tarim tetap mempertahankan sistem halaqah yang menjadi ciri khasnya dalam mengembangkan pendidikan Ulumul Lughah wa Ulumu ad Diniyah. Jumlah santri Indonesia saat ini sekitar 260 santri.

Al Ahgaff University – Tarim, Hadhramaut
Universitas yang didirikan tahun 1415 H atau 1995 ini sudah banyak memiliki alumnus Indonesia. Kampus ini memiliki system sama dengan Universitas pada umumnya di Indonesia atau di Yaman. Selain tersedia asrama pelajar, ruang makan, gedung kuliah, dll, mereka juga memiliki laboratorium Fisika, matematika, perpustakaan bahkan tersedia kursus bahasa arab dan inggris. Untuk lebih jelasnya anda bisa kinjungi ke website resmi kampus ini di www.ahgaff.edu

Rubat Zabid
Selain yang ada di Tarim, di Zabid (dekat dengan Hudaidah) terdapat dua buah Rubat yang berdiri sebelum berdirinya Al Azhar University Cairo Mesir, namun sayangnya kurang populer sehingga jumlah pelajar Indonesia hanya belasan. Dari awal berdirinya sampai sekarang, perguruan ini masih memakai metode talaqqi ataupun face to face dengan tenaga edukatifnya, sesuai dengan materi yang diinginkan siswanya, dengan kata lain bisa memilih jenis kajian yang akan mereka pelajari. Dengan didukung fasilitas yang cukup memadai, lembaga ini tidak memungut biaya apapun kepada siswanya

Darul Ulum Syariah University – Hudaidah
Kampus yang dipimpin oleh Syeikh Al Mur’i ini terletak dekat Laut Merah di Hudaidah. Tidak berbeda jauh dengan Al Ahgaff University, kampus ini juga memiliki sistem yang sama begitu juga dengan fasilitasnya, cuma bedanya kampus ini mengharuskan pelajarnya untuk mengulang pendidikan SMU/Aliyah nya terlebih dahulu yang sudah tesedia juga. Kelebihannya kampus ini membebaskan biaya pendidikan dari awal sampai selesai kuliah, bahkan untuk meneruskan S2 sekalipun di tempat yang sama. Beberapa fakultas yang ditawarkan diantaranya : Sharea, Adab, Da’wah, The Holly Qur’an Studies dan Ushuludin.

Al Iman Unversity – Sana’a
Universitas ini juga memakai sistem sama dengan universitas-universitas di atas. Dan juga memberikan biaya kuliah gratis untuk semua orang Islam, terlebih bagi yang sudah berkeluarga akan mendapatkan tunjangan keseharian berupa financial yang cukup ideal. Kampus ini dipimpin oleh Syeikh Abdul Majid Az Zandani yang terkenal dengan ilmunya yaitu I’jazul Ilmi. Selain sering membuktikan kebenaran agama Islam dengan penelitian modern, beliau juga memiliki kemampuan di bidang pengobatan penyakit-penyakit yang selama ini dikenal susah penyembuhannya, di antaranya stroke, kencing batu bahkan termasuk virus HIV. Kampus ini memiliki setidaknya ada empat fakultas yang ada di universitas ini, yaitu: Fakultas Iman (Ushuludin), Da’wah, Syari’ah dan Humaniora. www.jameataleman.org

Yemenia University
Masih di kota Sana’a, lembaga perguruan tinggi ini bisa dikatakan punya “kelebihan“, karena program S1 disini bisa ditempuh dengan sistem ekstensi, berbeda dengan Universitas lainnya yang hanya memberlakukan sistem reguler. Universitas swasta ini memberikan 6 pilihan fakultas, diantaranya: Sharea & Law, Bahasa, Adab, Informatika, Ekonomi dan Kedokteran. Kini, tidak kurang dari 40 mahasiswa Indonesia sedang menempuh S1 di sini.


KEMUDIAN

Bebeapa hari yang lalu kami mendapat informasi dari seorang teman, bahwa ada pendaftaran dan seleksi beasiswa penerimaan mahasiswa baru di Universitas Darul Ulum Yaman.

SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Menyerahkan photo copy ijazah SMU/MA/Sederajat, sebanyak 2 lembar dengan nilai rata-rata minimal 7,0.
3. Ijazah tidak lebih dari empat tahun.
4. Menyerahkan pas foto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak empat lembar. (Background putih)
5. Membawa surat pengantar dari pondok pesantren/sekolah.
6. Bagi yang ijazahnya belum keluar, maka dapat dengan menyerahkan photo copy raport yang dilegalisir dari sekolah SMU/MA/Sederajat.

PELAKSANAAN UJIAN
A. MATERI UJIAN
1. Ujian Tahriri: – Bahasa Arab (Nahwu, Shorof dan Ta’bir) – Fiqh (Setingkat Fathul Qorib)
2. Ujian Syafahi: – Muhadatsah – Qiro’atul Kutub (membaca kitab setingkat Fatul Qorib)

B. WAKTU dan TEMPAT UJIAN

1. Rumah Habib Salim Jl. Batu Ampar 1 no. 40 RT/RW 013/04 Condet Kramat Jati, Jakarta Timur
Pelaksanaan Tes : tanggal 29 september s/d 03 oktober 2010

Contact Person :
Habib Salim Barakwan : 0811172894
Ust. Abdulloh : 085224377470

Ust. Isom : 081219262536



Jumat, 24 September 2010

Manhaj Ahlussunnah Wal Jama'ah

منهج الإسلام وأئمته في نقد الأقوال والأشخاص وتقويمها وبيان أن العدل الحقيقي إنما هو في هذا المنهج

· القرآن الكريم يمدح المؤمنين دون ذكر أخطائهم ويذم الكفار والمنافقين دون ذكر محاسنهم:

مدح الله المؤمنين في كثير من الآيات القرآنية، وذكر ما أعد لهم من الجزاء العظيم، ولم يذكر شيئا من أخطائهم من باب الموازنة - و((كل ابن آدم خطاء ، وخير الخطائين التوابون)) ، وفي ذلك مصلحة عظيمة، هي أن تتحرك النفوس إلى التشبه بهم والسير على منوالهم.

وذم الله الكفار والمنافقين والفاسقين في آيات كثيرة، ووصفهم بما فيهم من الكفر والنفاق والفسق، ووصفهم بأنهم صم بكم عمي، ووصفهم بالضلال والجهل، من غير أن يذكر شيئا من محاسنهم، لأنها لا تستحق أن تذكر، لأن كفرهم وضلالهم قد أفسدا وشوها تلك المحاسن وصيراها هباء منثورا.

قال تعالى : ]وقدمنا إلى ما عملوا من عمل فجعلناه هباء منثورا [ ([1])

وقال تعالى : ]قل هل ننبئكم بالأخسرين أعمالا، الذين ضل سعيهم في الحيواة الدنيا وهم يحسبون أنهم يحسنون صنعا[ ([2]).

وقال: ]وما ظلمهم الله ولكن أنفسهم يظلمون[ ([3]).

وقد قص الله علينا مواقف الأمم الكافرة التي كذبت رسله، فذكر من كفرهم وتكذيبهم ومخازيهم ثم إهلاكهم وتدميرهم ما زخر به القرآن، ولم يذكر شيئا من محاسنهم، لأن الهدف الأساسي من ذكر ذلك هو الاتعاظ والازدجار عما ارتكبوه في حق رسلهم، من كفر، وتكذيب، لئلا يكون مصير من فعل فعلهم مثل مصائرهم، ومصرعه مثل مصارعهم.

ووصف الله اليهود والنصارى بأقبح صفاتهم، وتوعدهم أشد الوعيد، ولم يذكر شيئا من محاسنهم التي أهدروها بكفرهم وتكذيبهم لمحمد صلى الله عليه وسلم وما ارتكبوه من كفر وتحريف لكتبهم.

وكانت لقريش محاسن دنسوها وأهدروها بكفرهم وتكذيبهم لأعظم الرسل صلى الله عليه وسلم .

ولما أسر منهم من أسر يوم بدر، قال صلى الله عليه وسلم : "لو كان المطعم بن عدي حيا، ثم سألني هؤلاء النتنى، لأعطيته إياهم".

وقال تعالى: ]تبت يدا أبي لهب وتب، ما أغنى عنه ماله وما كسب، سيصلى نارا ذات لهب، وامرأته حمالة الحطب، في جيدها حبل من مسد[ ([4]) .

ولا شك أن لأبي لهب وزوجه محاسن، وهما من بيوتات الشرف والمجد، لكنهما أهدرا كل ذلك بكفرهما ومواقفهما المشينة من رسول الله صلى الله عليه وسلم .

وذلك المنهج الخاطىء قد يؤدي إلى أن هذا المنهج الرباني قد جانب العدل، تعالى الله عن ذلك علوا كبيرا.

· تحذير النبي صلى الله عليه وسلم أمته من أهل الأهواء:

وقد حذر النبي صلى الله عليه وسلم أمته من أهل الأهواء دون التفات إلى محاسنهم، لأن محاسنهم مرجوحة، وخطرهم أشد وأعظم من المصلحة المرجوة من محاسنهم.

عن عائشة أم المؤمنين رضي الله عنها، قالت: تلا رسول الله صلى الله عليه وسلم هذه الآية: ]هو الذي أنزل عليك الكتب منه ءايات محكمات هن أم الكتاب وأخر متشابهات فأما الذين في قلوبهم زيغ فيتبعون ما تشابه منه ابتغاء الفتنة وابتغاء تأويله ، وما يعلم تأويله إلا الله والراسخون في العلم يقولون ءامنا به، كل من عند ربنا وما يذكر إلا أولوا الألباب [ ([5]) قالت: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "فإذا رأيت الذين يتبعون ما تشابه منه، فأولئك الذين سمى الله، فاحذروهم " ([6]) .

وعن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: ((سيكون في آخر أمتي أناس يحدثونكم بما لم تسمعوا أنتم ولا آباؤكم، فإياكم وإياهم )) ([7]).



ومعلوم أن أهل البدع لا يخلون من محاسن، فلم يلتفت رسول الله صلى الله عليه وسلم إليها، ولم يذكرها، ولم يقل: استفيدوا من محاسنهم، وأشيدوا بذكرها.

ومع الأسف، فإن الأمر قد انقلب رأسا على عقب، فنجد كثيرا من المنتسبين إلى المنهج السلفي، يوالون أهل البدع، ويتولونهم ومناهجهم وكتبهم، ويدافعون عن ذلك كله، وينفرون وينفرون،. ويحذرون من أهل الحق والسنة! فإنا لله وإنا إليه راجعون.

قال البغوي في شرح هذين الحديثين: ((قد أخبر النبي صلى الله عليه وسلم عن افتراق هذه الأمة، وظهور الأهواء والبدع فيهم، وحكم بالنجاة لمن اتبع سنته وسنة أصحابه رضي الله عنهم، فعلى المرء المسلم إذا رأى رجلا يتعاطى شيئا من الأهواء والبدع معتقدا، أو يتهاون بشيء من السنن: أن يهجره ويتبرأ منه ويتركه حيا وميتا، فلا يسلم عليه إذا لقيه، ولا يجيبه إذا ابتدأ، إلى أن يترك بدعته ويراجع الحق.

والنهي عن الهجران فوق الثلاث فيما يقع بين الرجلين من التقصير في حقوق الصحبة والعشرة، دون ما كان في حق الدين، فإن هجرة أهل الأهواء والبدع دائمة إلى أن يتوبوا)) ([8]) اهـ.

وساق حديث كعب بن مالك في تخلف الثلاثة عن غزوة تبوك، وفيه قال: ((ونهى رسول الله صلى الله عليه وسلم المسلمين عن كلامنا أيها الثلاثة، فاجتنبنا الناس، وتغيروا لنا، حتى تنكرت في نفسي الأرض، فما هي بالتي أعرف )) ، وذكر هجران المسلمين لهم جميعا ، إلى أن اكتملت لهم خمسون ليلة.

قال البغوي: ((وفيه دليل على هجران أهل البدع، وكأن رسول الله صلى الله عليه وسلم خاف على كعب وإخوانه النفاق حين تخلفوا عن الخروج معه، فأمر بهجرانهم، إلى أن أنزل الله توبتهم، وعرف رسول الله صلى الله عليه وسلم براءتهم، وقد مضت الصحابة والتابعون وأتباعهم وعلماء السنة على هذا، مجمعين متفقين على معاداة أهل البدعة ومهاجرتهم )) ([9]) اهـ.

· موقف الصحابة والتابعين من أهل البدع:

قال ابن عمر رضي الله عنهما في أهل القدر: ((أخبرهم أني بريء منهم، وأنهم مني برآء)).

وقال أبو قلابة: ((لا تجالسوا أصحاب الأهواء- أو قال: أصحاب الخصومات- ، فإني لا آمن أن يغمسوكم في ضلالتهم، ويلبسوا عليكم بعض ما تعرفونه)).

وقال رجل من أهل البدع لأيوب السختياني: يا أبا بكر! أسألك عن كلمة؟ فولى وهو يقول: ((ولا نصف كلمة)) ([10]).

هذا والله هو الولاء الصادق لله وللإسلام.

ولو عامل علماء السنة في هذا الزمن أهل البدع هذه المعاملة الحازمة، لماتت البدع في جحورها، ولما استطاعت المطابع أن تطبع كتبهم، لأنها لا يوجد لها زبائن، ولا سمعت صوتا يجهر بالدفاع عن أهل البدع، فضلا أن تؤلف الكتب للدفاع عنهم، فيتهافت الشباب السلفي عليها تهافت الفراش على النار!!

فإنا لله وإنا إليه راجعون.

ترى كيف كان يتعامل الصحابة والتابعون وأئمة الإسلام مع أهل البدع ولا يلتفتون إلى شيء من محاسنهم ؟!

ذلك من حزمهم وصرامتهم في حسم الباطل، ومن فقههم لمقاصد الإسلام، ومنها:

((درء المفاسد مقدم على جلب المصالح )) .

· ذكر النبي صلى الله عليه وسلم عيوب أشخاص معينين دون ذكر محاسنهم من باب النصيحة:

1- عن عائشة رضي الله عنها: أن رجلا استأذن على النبي صلى الله عليه وسلم ، فلما رآه، قال: ((بئس أخو العشيرة، وبئس ابن العشيرة))، فلما جلس، تطلق النبي صلى الله عليه وسلم في وجهه، وانبسط إليه، فلما انطلق الرجل، قالت له عائشة: يا رسول الله! حين رأيت الرجل، قلت كذا وكذا، ثم تطلقت في وجهه وانبسطت إليه! فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم ((يا عائشة! متى عهدتني فاحشا؟ إن شر الناس عند الله منزلة من تركه الناس اتقاء شره))([11]).

قال الحافظ: "قال القرطبي: في الحديث جواز غيبة المعلن بالفسق أو الفحش أو نحو ذلك من الجور في الحكم والدعاء إلى البدعة، مع جواز مداراتهم واتقاء شرهم، ما لم يؤد ذلك إلى المداهنة في دين الله)) ([12]).

2- لما انتهت فاطمة بنت قيس من عدة طلاقها من زوجها أبي عمرو ابن حفص، ذكرت للنبي صلى الله عليه وسلم أن معاوية بن أبي سفيان وأبا جهم خطباها، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم (مشيرا ناصحا)، ([13]): ((أما أبو جهم، فلا يضع عصاه عن عاتقه، وأما معاوية، فصعلوك لا مال له، انكحي أسامة بن زيد))، قالت: فكرهته، ثم قال: ((انكحي أسامة)). فنكحته، فجعل الله فيه خيرا، واغتبطت([14]).

ولا شك أن للرجلين فضائل ومحاسن، ولكن المقام مقام نصيحة ومشورة، لا يتطلب أكثر من ذلك، ولو كان ذكر المحاسن لازما في مثل هذا المقام - مقام النصيحة والمشورة-، لشرع لنا ذلك رسول الله صلى الله عليه وسلم ، ولقام به على الوجه الأكمل.

أما المنهج الجديد، فيحتم في مثل هذا المقام ذكر المحاسن، ولا يدري أهله أن المنصوح له يصبح في حيرة وبلبلة، وقد يقع فيما يضره، فتضيع جدوى النصيحة وفائدتها، وما أصبح الناصح ناصحا ومحذرا، بل قد يكون مغريا بما يضر، محرضا عليه.

3- وعن عائشة رضي الله عنها: أن هند بنت عتبة، قالت: يارسول الله ! إن أبا سفيان رجل شحيح، وليس يعطيني ما يكفيني وولدي، إلا ما أخذت منه وهو لا يعلم ؟ فقال: ((خذي ما يكفيك وولدك بالمعروف)) ([15]).

قال الحافظ ابن حجر: ((واستدل بهذا الحديث على جواز ذكر الإنسان بما لا يعجبه إذا كان على وجه الاستفتاء والاشتكاء ونحو ذلك، وهو أحد المواضع التي تباح فيها الغيبة)) ([16]).

فلم ينكر عليها رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكرها للجانب المظلم، ولم يكلفها بذكر محاسن أبي سفيان، وإنه لذو محاسن.

4- قول النبي صلى الله عليه وسلم في أعرابي قال اللهم ارحمني ومحمدا ولا تشرك في رحمتنا أحدا فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم ما تقولون أهو أضل أم بعيره ...)([17])

وأصحاب المنهج الجديد لم يراعوا مثل هذه الأمور، ولم يفرقوا بين المصالح والمفاسد، بل أهدروا جانب المصلحة، واستهانوا بخطورة البدع وأضرارها، ولم يدركوا فوائد النصيحة التي أدركها الإسلام وأدركها أئمة السلف، فلما أهدروا ذلك، خيل إليهم أن من ذكر عيوب أو بدع شخص أو جماعة تحذيرا للأمة ونصحا لها قد جانب العدل ووقع في هوة الخيانة !!

· تحذير النبي صلى الله عليه وسلم من الخوارج:

4- وعن علي رضي الله عنه، قال: إذا حدثتكم عن رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فلأن أخر من السماء أحب إلي من أن أقول عليه ما لم يقل، وإذا حدثتكم فيما بيني وبينكم، فإن الحرب خدعة، سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ((سيخرج في آخر الزمان قوم أحداث الأسنان، سفهاء الأحلام، يقولون من خير قول البرية، يقرؤون القرآن لا يجاوز حناجرهم، يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية، فإذا لقيتموهم، فاقتلوهم، فإن في قتلهم أجرا لمن قتلهم عند الله يوم القيامة)) ([18]) .

وعن عبيد الله بن أبي رافع مولى رسول الله صلى الله عليه وسلم : أن الحرورية لما خرجت وهو مع علي بن أبي طالب رضي الله عنه، قالوا: لا حكم إلا لله. قال علي: كلمة حق أريد بها باطل، إن رسول الله صلى الله عليه وسلم وصف ناسا إني لأعرف صفتهم في هؤلاء، يقولون الحق بألسنتهم، لا يجاوز هذا منهم - وأشار إلى حلقه -، من أبغض خلق الله إليه، منهم أسود إحدى يديه طبي شاة أو حلمة ثدي... فلما قتلهم علي بن أبي طالب رضي الله عنه، قال: انظروا! فنظروا، فلم يجدوا شيئاً. فقال: ارجعوا! فوالله ما كذبت ولا كذبت، مرتين أو ثلاثا. ثم وجدوه في خربة، فأتوا به حتى وضعوه بين يديه. قال عبيدالله: وأنا حاضر ذلك من أمرهم وقول علي فيهم ([19]) .

وفي حديث أبي سعيد في شأن ذي الخويصرة: ((إنه يخرج من ضئضىء هذا قوم يتلون كتاب الله رطبا، لا يجاوز حناجرهم، يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية، (قال: أظنه قال:) لئن أدركتهم، لأقتلنهم قتل ثمود)) ([20]).

وعن أبي ذر رضي الله عنه، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((إن بعدي من أمتي (أو: سيكون بعدي من أمتي) قوم يقرؤون القرآن، لا يجاوز حلاقيمهم ، يخرجون من الدين كما يخرج السهم من الرمية، ثم لا يعودون فيه ، هم شر الخلق والخليقة)) ([21]).

وفي حديث علي في وصفهم : ((ليس قراءتكم إلى قراءتهم بشيء، ولا صلاتكم إلى صلاتهم بشيء، ولا صيامكم إلى صيامهم بشيء، يقرؤون القرآن، يحسبون أنه لهم وهو عليهم، لا تجاوز صلاتهم تراقيهم، يمرقون من الإسلام كما يمرق السهم من الرمية، لو يعلم الجيش الذين يصيبونهم ما قيل لهم على لسان نبيهم صلى الله عليه وسلم لا تكلوا على العمل )) ([22]).

اللهم! إنا نعوذ بك من الهوى والضلال.

عباد قد يكونون مخلصين في قراءتهم وصلاتهم وصيامهم، التي لا يلحقهم فيها أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم ، انقلبت ذما لهم، وعلامة على ضلالهم، وهم مع ذلك عند الله ورسوله سفهاء الأحلام، لم تشفع لهم هذه العبادة المضنية، التي أنصبتهم وأسهرتهم، وتحملوا فيها حر العطش ومعاناة السهر والخوف من الله، لم تشفع لهم عند الله، فهم شر الخلق والخليقة، ويمرقون من الدين مروق السهم من الرمية، ولو أدركهم رسول الله - صلى الله عليه وسلم ، لقتلهم قتل عاد وإرم.

أين المدافعون عن أهل البدع الذين قد يكونون أضل من هؤلاء؟!

أين المدافعون عنهم في ظل ذلك المنهج الغريب المخالف لمنهج الله ورسوله ؟!

أين المدافعون عن الروافض والقبوريين والصوفيين والأشاعرة

والحزبيين ؟!

أين المدافعون والمنافحون عن العقلانيين العصريين والجهمية المعطلين ؟!

بل المدافعون عن أهل بدع قد ضموا إلى هذه البدع بدعة الخوارج؟!

من بالله على الحق والعدل ؟! أمن يحذر من أهل البدع نصحا لله ودينه والمسلمين ؟! أم هؤلاء ؟!


([1]) الفرقان: 23.

([2]) الكهف : 103-104 .

([3]) آل عمران: 117.

([4]) المسند : 1-5 .

([5]) آل عمران : 7.

([6]) رواه: البخاري في " صحيحه " (تفسير سورة آل عمران، حديث 4547)، ومسلم في "صحيحه " (كتاب العلم، حديث 2665، باب النهي عن اتباع المتشابه من القرآن).

([7]) مقدمة ((صحيح مسلم)) (1/12).

([8]) شرح السنة (1/227) .

([9]) شرح السنة للإمام البغوي رحمه الله تعالى (1/227).

([10]) ((شرح السنة)) للإمام البغوي رحمه الله تعالى (1/ 227). 27

(([11] صحيح البخاري (كتاب الأدب حديث 6032).

([12]) الفتح (10/452).

([13]) من كلام الشيخ ربيع، وليست من الحديث.

([14]) صحيح مسلم (18- كتاب الطلاق ، 1480).

([15]) صحيح البخاري (69- كتاب النفقات، حديث 3564، و((صحيح مسلم)) ، (30 - الأقضية، 1714).

([16]) الفتح (9/509).

([17]) الحديث رواه أحمد (4/312) وأبوداود (4/271)

([18]) صحيح مسلم (كتاب الزكاة ، حديث 1066).

([19]) صحيح مسلم (كتاب الزكاة ، حديث 1066).

([20]) صحيح مسلم (كتاب الزكاة ، حديث 1066).

([21]) صحيح مسلم (13 - كتاب الزكاة ، حديث 1067).

(([22] تابع (رقم 1066) من حديث علي.

Untuk selengkapnya download Book di sini !